ANALISIS PERMASALAHAN ETIKA BISNIS DI DUNIA KERJA
Disusun Oleh:
Nama :Elizabeth
Johanes
Kelas :MJ7A
NPM :1620200005
STIE MULTI DATA PALEMBANG
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
TAHUN
AJARAN 2019
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
membahas tentang permasalahan etika bisnis di dunia kerja.Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan
makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan
rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan karya tulis ini masih dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik. Penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan pembaca mengenai Analisis permasalahan etika di dunia kerja.Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Etika bisnis
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan bisnis
yang mencakup seluruh aspek yang masih berkaitan dengan personal, perusahaan
ataupun masyarakat. atau bisa juga diartikan pengetahuan tentang tata cara
ideal dalam pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan
moralitas yang berlaku secara universal secara ekonomi maupun sosial. Dalam
menerapkan etika dalam berbisnis kamu harus memperhatikan norma dan moralitas
yang berlaku di dalam masyarakat. Disamping itu etika bisnis juga bisa
diterapakan dan dimunculkan dalam perusahaan sendiri karena memiliki
keterkaitan dengan profesional bisnis. Perusahaan menyakini prinsip bisnis yang
baik adalah yang memperhatikan etika-etika yang berlaku, seperti menaati hukun
dan peraturan yang berlaku.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
saja etika dalam dunia kerja?
2. Apa
saja permasalahan etika di dunia kerja?
3. Apa
saja contoh pelanggaran etika di dunia kerja?
1.3 Manfaat
Penelitian
1. Untuk
mengetahui etika dalam dunia kerja.
2. Untuk
mengetahui permasalahan etika di dunia kerja.
3. Untuk
mengetahui contoh pelanggaran etika di dunia kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Etika Dalam Dunia Kerja
Dimanapun kita berada
kita selalu dihadapkan pada etika, termasuk dalam lingkungan kerja. Karena
etika juga sangat penting dalam dunia kerja, hal ini dikarenakan etika menjadi
kunci atau panduan kita dalam profesionalisme kerja.
Etika kerja adalah aturan normatif yang
mengandung sistem nilai dan prinsip moral yang merupakan pedoman bagi karyawan
dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dalam perusahaan.
Etika kerja ini dibuat untuk karyawan agar
karyawan menjadi lebih disiplin dengan menaati etika yang berlaku di tempat
kerja sehingga dapat memperlancar kinerja sehari-hari.
Etika sendiri menyangkut mengenai norma atau
tata krama. Pengertian etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani adalah
"Ethos" yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan.
Etika kerja terkait dengan apa yang seharusnya
dilakukan karyawan atau manajer. Untuk itu etika kerja setiap karyawan didasari
prinsip-prinsip berikut:
1.
Melaksanakan tugas
sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan,
2.
Selalu berorientasi
pada budaya peningkatan mutu kerja,
3.
Saling menghormati
sesama karyawan,
4.
Membangun kerjasama
dalam melaksanakan tugas-tugas perusahaan,
5.
Memegang amanah atau
tanggung jawab dan kejujuran,
2.2
Permasalahan Etika Dalam Dunia Kerja
Permasalahan yang muncul dalam perusahaan disebabkan karyawan
melanggar etika berdampak dari perusahaan antara lain melakukan kecurangan
dalam mengunakan fasilitas atau kecurangan memberikan informasi terhadap atasan
sehingga pimpinan membuat keputusan terjadi kesalah dan merugikan perusahaan.
Permasalahan yang muncul
dalam etika di tempat kerja disebabkan oleh perilaku baik dari pimpinan maupun
karyawan berupa;
1. Pembedaan terhadap karyawan.
2. Pendisiplinan.
3. Pelecehaan seksual terhadap pekerjaan perempuan
4. Evaluasi kinerja sering tidak transfarannya dalam melakukan evaluasi kinerja karyawan menimbulkan rasa tidak percayaan terhadap penyelia.
5. Pelanggaran peraturan mabuk akibat mminiman keras,
6. Pemalsuan catatan atau laporan
Permasalahan-permsalahan ditempat kerja yang diuraikan diatas telah menjadi kajian dari para ahli manajemen dan mencari langkah-langkah untuk menekan atau mengurangi permasalah tersebut.
Membentuk Perilaku Etis Dalam Berkerja
1. Pembedaan terhadap karyawan.
2. Pendisiplinan.
3. Pelecehaan seksual terhadap pekerjaan perempuan
4. Evaluasi kinerja sering tidak transfarannya dalam melakukan evaluasi kinerja karyawan menimbulkan rasa tidak percayaan terhadap penyelia.
5. Pelanggaran peraturan mabuk akibat mminiman keras,
6. Pemalsuan catatan atau laporan
Permasalahan-permsalahan ditempat kerja yang diuraikan diatas telah menjadi kajian dari para ahli manajemen dan mencari langkah-langkah untuk menekan atau mengurangi permasalah tersebut.
Membentuk Perilaku Etis Dalam Berkerja
Perilaku karyawan yang telah diuraikan dalam
pendahuluan diatas telah menggambarkan yang paling berpengaruh membentuk
sesorang itu awalnya adalah lingkungan keluarganya terutama Ayah dan Ibunya
serta lingkungan keluargannya. Di dalam organisasi tempat dimana sesorang telah
menjadi karyawan dan berkerja ikut memberikan pengaruh terhadap karyawan
bagaimana bertindak dan berkomunikasi baik sesama karyawan maupun dengan atasan
dan masyarakat.
Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku karyawan dalam suatu perusahaan supaya secara cepat pihak pimpinan
meminimumkan pelanggaran etika didalam tempat kerja. Faktor lainnya yang
membentuk berperilaku etis di tempat kerja di dalam perusahaan yaitu:
1. Faktor keorganisasi:
- Menekan pihak
karyawan agar membuat laporan yang benar dan terbuka terutama laporan akunting
untuk diberikan kepihak pemerintah (pajak) kewajiban perusahaan dalam membayar.
- Menekankan kepada pihak karyawan untuk berusaha memenuhi target dan jika tidak terpenuhi bukanlah suatu kesalahan tetapi adalah pembelajaran.
- Memberikan ruang beraktualisasi dan berinovasi sehingga dapat mendorong terbangunya soliditas dan solidaritas karyawan.
- Melakukan keterbukaan mengenai insentif.
- Menekankan kepada pihak karyawan untuk berusaha memenuhi target dan jika tidak terpenuhi bukanlah suatu kesalahan tetapi adalah pembelajaran.
- Memberikan ruang beraktualisasi dan berinovasi sehingga dapat mendorong terbangunya soliditas dan solidaritas karyawan.
- Melakukan keterbukaan mengenai insentif.
2. Faktor atasan
peran penting yang dapat membentuk etika didalam tempat kerja yaitu peran atasan dengan sikap dan tingkah laku atasan dapat membentuk terbangunnya etika didalam pekerjaan. Langkah-langkah yang menjadi perhatian dan pertimbangan yang perlu dilakukan oleh atasan yaitu:
- Melakukan
keterbukaan dan keterbukaan dalam mencapai hasil kerja yang dapat memenuhi
target
- memberikan beban kerja sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah diatur dalam job diskripsi
- Memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap karyawa agar tidak terjadinya keslahan
- memberikan beban kerja sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah diatur dalam job diskripsi
- Memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap karyawa agar tidak terjadinya keslahan
2.3
Contoh Pelanggaran Etika Dunia Kerja
Contoh pelanggaran etika dalam dunia kerja yaitu:
- Enron –
Praktik akuntansi dan manipulasi pasokan energi yang diajukan menurunkan
perusahaan ini. Enron: Orang-orang Tercerdas di Ruang adalah film
dokumenter yang sangat bagus yang menjelaskan skandal tersebut.
- Monsanto – Monsanto telah dikritik karena ukurannya yang
mega. Kritikus khawatir bahwa mereka mengambil alih persediaan
makanan dan juga menciptakan masalah lingkungan yang negatif.
- Arthur Andersen – Arthur Andersen dikenal karena praktik audit
yang tidak etis.
- WalMart – Studi telah menunjukkan bahwa WalMart dapat
menghemat uang orang tapi mungkin juga berdampak negatif pada masyarakat. Harga
rendah mereka mungkin juga merugikan pemasok.Perusahaan menerima kritik
saat kepemimpinan mengumumkan bahwa mereka ingin mempekerjakan karyawan
yang lebih sehat dan produktif. WalMart telah dituduh anti serikat
pekerja dan telah bertahan dari skandal keringat dan diskriminasi.
- Seluruh negara – Perusahaan menawarkan pinjaman subprime yang
kemudian mengakibatkan gagal bayar. Kritikus telah mengklaim bahwa
karyawan Countrywide memberi tahu klien bahwa propertinya akan meningkat
nilainya dan pinjaman mereka dapat dibiayai kembali saat nilai pasar
meningkat. Nilai pasar menurun menyebabkan banyak kehilangan rumah
mereka. .
- Beechnut – Etika Beechnut dipertanyakan saat diketahui
bahwa mereka menjual “jus apel” ke negara-negara asing yang mengandung
sesuatu yang kurang dari jus apel.
- Strategi Starbucks –
Clustering dapat memaksa perusahaan kecil keluar dari bisnis. Ada
begitu banyak Starbucks di sudut-sudut jalan sehingga film-film seperti
Best In Show mengolok-olok bagaimana mungkin ada satu Starbucks tepat di
seberang jalan dari yang lain.
- Praktik Manufaktur termasuk
memproduksi sepatu lepas pantai untuk menghemat uang. Nike telah
menggunakan pangsa sweatshop di bidang manufaktur. Mereka mendapat
kecaman atas pelanggaran hak asasi manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Etika kerja adalah aturan normatif yang mengandung sistem
nilai dan prinsip moral yang merupakan pedoman bagi karyawan dalam melaksanakan
tugas pekerjaannya dalam perusahaan. Etika kerja ini dibuat untuk karyawan agar
karyawan menjadi lebih disiplin dengan menaati etika yang berlaku di tempat
kerja sehingga dapat memperlancar kinerja sehari-hari.
2. Permasalahan yang muncul dalam etika di
tempat kerja disebabkan oleh perilaku baik dari pimpinan maupun karyawan
berupa;
1. Pembedaan terhadap karyawan.
2. Pendisiplinan.
3. Pelecehaan seksual terhadap pekerjaan perempuan
4. Evaluasi kinerja sering tidak transfarannya dalam melakukan evaluasi kinerja karyawan menimbulkan rasa tidak percayaan terhadap penyelia.
5. Pelanggaran peraturan mabuk akibat mminiman keras,
6. Pemalsuan catatan atau laporan
1. Pembedaan terhadap karyawan.
2. Pendisiplinan.
3. Pelecehaan seksual terhadap pekerjaan perempuan
4. Evaluasi kinerja sering tidak transfarannya dalam melakukan evaluasi kinerja karyawan menimbulkan rasa tidak percayaan terhadap penyelia.
5. Pelanggaran peraturan mabuk akibat mminiman keras,
6. Pemalsuan catatan atau laporan
3.2 Saran
1. Perusahaan harus
bisa memperlakukan karyawan dan konsumennya dengan baik
2. Karyawan harus
mengetahui cara bersikap di lingkungan kerja
3. Butuh adanya kerja sama antara
karyawan dan atasan untuk saling memperlakukan satu sama lain sesuai dengan
aturan yang berlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar